Rabu, 12 Maret 2014

10 Maret 2014

                Ngomongin soal malem senin, biasanya sih bikin bête. Bête ketika kita inget besok bakalan sekolah/kuliah/kerja. Bête ketika kita sudah mengetahui rutinitas yang itu-itu saja. Malam senin.. oh malam senin. Kau membuatku Ga to the Lau, alias galau (mulai alay).
                Oke, itu adalah sedikit cuplikan puisi mengenai malam senin. Dan taukah apa yang terjadi di hari senin kali ini? Semua dosen dimatakuliah hari Senin tidak bisa mengajar. “Horeee” Inilah momen yang paling menyenangkan bagi mahasiswa yang senang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, berkumpul dan bermain bersama teman-teman.
                Aulia, Ita, dan Dika. Mereka bertiga adalah temenku yang paling cees banget deh. Kemana-mana kita selalu bareng. Ada saja disetiap harinya kekonyolan yang mereka lakukan. Baik direncanakan maupun tidak direncanakan. Kali ini kita main dikosan nya Dika. Seperti biasa, sebelum kita ke kosannya Dika, dia selalu bilang “Aduh, kosanku berantakan banget lo :’” Padahal kita udah bilang berkali-kali santai aja dan biasa aja. Duh, Dika ini -_-
Karena kedatangan kami, Dika terpaksa beres-beres kamarnya dulu sebelum kita masuk. Padahal gausah diberesin juga gapapa -_- nanti juga kamarnya kita berantakin lagi. Hahaha
                Setelah Dika membereskan kamarnya, kitapun masuk dan menonton tv. Seperti biasa, kalo jam 9an acara tv yang lumayan menghibur cuman FTV. Aulia, temenku yang satu ini selalu cepet ngantuk dan tertidur dimana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apapun. Bahkan saat kuliahpun dia sering banget tidur -_-
                Beberapa menit kemudian Aul mulai tertidur. Aku, Dika, dan Ita kemudian membicarakan tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Hilangnya pesawat itu menimbulkan banyak kontrofersi. Ada yang mengatakan meledak, dibom, bahkan disangkut pautkan dengan aksi terorisme. Kita pun asyik dengan topic tersebut hingga akhirnya menjadi cerita yang seru dan menakutkan.
Tiba-tiba aku mendengar suara orang merintih dipojokan kamar. Tapi aku tidak begitu menghiraukannya, aku malah asik melanjutkan cerita Malaysia Airlines. Beberapa detik kemudian, aku dan Dika mendengar suara rintihan itu lagi. Aku menoleh kearah belakang dan mendengarkan suara itu lebih seksama. Dan benar, suara itu nyata, dan bersumber dari aul yang sedang tertidur pulas. Karena suasana cerita yang menakutkan tadi, aku langsung berpikir bahwa aul kesurupan.
Tanpa pikir panjang aku langsung berdiri dan meninggalkan Aulia sendirian dikamar. Begitupun Dika dan Ita. Kami mulai panik dan merasa takut. Tiba-tiba Ita baru inget bahwa si Aul itu sering mengalami “Sleep Paralysis” yaitu sebuah penyakit tertindih saat tidur. Gejala penyakit ini adalah sulit bergerak ataupun berteriak seperti diganggu makhluk halus.
Sontak, Ita langsung masuk ke kamar dan membangunkan Aul. Aul pun bangun dengan tampang yang kelelahan dan kesal karena kita tinggalin. Sebenarnya Aul itu denger semua pembicaraan kita, tapi dia gak bisa bergerak dan berteriak buat ngasih tau kita kalo dia butuh pertolongan. Maafin kita aul, kita gak peka :’ hiks.

                Hari semakin siang, dan kami pun mulai lapar. Kekonyolan kita selanjutnya adalah saat makan mie ayam ter-enak di Solo. Mie ayam ini juara kedua tingkat Nasional loh :p Kalo kalian mahasiswa UNS, pasti tau. Kalo belum tau, mampir dulu ke Solo dan cobain mie ayamnya. Hahaha (malah promosi)
 Dika memesan Mie ayam Bakso. Sedangkan aku, aul, dan ita memesan mie ayam jamur. Setelah selesai makan, kita mulai ngobrol-ngobrol lagi. Diatas meja terdapat botol saos tomat, saos pedes, sambel, garam, merica, dan cuka. Sasaran mereka saat itu adalah ‘cuka’. Aul memberi tantangan untuk mencicipi cuka asli. Dan hanya aku sendiri yang berani menerima tantangannya.
Dengan perlahan Aul meneteskan cuka itu pada sebuah sendok. Aku mulai mengendus-endus bau cuka itu. Akupun tidak begitu yakin. Dengan senang hati merekea menghitung mundur “3..2..1..” daaan.. yap! Sekejap aku melahap cuka itu. Dan apa yang terjadi? Setetes cuka itu membuatku mual. Aku langsung menghabiskan es teh temanku yang ada dimeja. Bau cuka itu sangat aneh. Rasanya kecut seperti ketek.
The End.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar