Senin, 11 Mei 2020

Clap and Hide


                Kami sedang berada di sebuah gedung bertingkat. Di dalam gedung bertingkat ini terdapat lorong panjang yang dikiri dan kanannya banyak terdapat ruangan. Suasana gedung sangat sunyi dan sepi. Sepertinya memang hanya ada kami berlima yang berada di gedung ini.
                Penerangan lampu di setiap lorong dan ruangan sangat baik dan terang. Sehingga tidak menimbulkan hawa menyeramkan bagi kami.
“Eh Mon, gimana kalo kita main clap and hide disini?” Usul si Cita.
“Wah boleh juga tuh. Gimana Mon?” Saut si Dion.
“Ayo, siapa takut?” Aku menjawab.
                Akhirnya kami bermain clap and hide di gedung ini. Sialnya, aku adalah orang pertama yang akan mencari mereka. Dengan keadaan mata tertutup kain aku berusaha untuk menajamkan pendengaranku. Ketika aku memanggil salah satu nama mereka, mereka harus menepuk tangan mereka satu kali agar aku bisa menemukan keberadaan mereka tanpa harus melihat.
                Sejauh ini aku masih merasa baik-baik saja. Hingga sampai akhirnya aku mendengar suara gaduh di salah satu ruangan gedung ini. Aku memutuskan untuk langsung menuju ke ruangan itu, karena kupikir mereka semua berada di sana.
                Setelah aku membuka ruangan itu, suasana kembali sunyi. Ohhh kupikir mereka sengaja untuk diam supaya tidak tertangkap olehku.
“Hei, kalian disini? Cita? Dion? Lisa? Bimo? ” Aku bertanya.
Please clap your hand” Aku berkata kepada teman-temanku.
Namun tidak ada jawaban sama sekali. Tidak ada bunyi tepukan ataupun suara apapun yang seharusnya aku dengar. Aku mulai panik dan mulai bertanya lagi.
“Hei kalian disini kan? Gak lucu ya! Jangan bercanda. Cepet clap your hand!” Aku berteriak dan mulai panik.
Namun tetap tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya karena aku kesal, aku membuka penutup mata dan melihat sekeliling ruang ini.
Dan benar-benar tidak ada orang satupun di ruangan ini. Aku akhirnya keluar ruangan, dan berlari keluar mencari teman-temanku.
Aku benar-benar terkejut saat menemukan semua temanku berada di lantai atas gedung ini.

Minggu, 14 Mei 2017

Ikan Cupang

Aku punya ikan cupang. Namanya Ciko. Aku mengadopsinya dari pasar ikan pada tanggal 2 Januari 2017. Sebelumnya Ciko punya temen, namanya Cipang. Namun sayang, dia sudah meninggalkan dunia ini terlebih dahulu karena kelalaian majikannya. Cipang diadopsi dari tempat dan tanggal yang sama, namun bukan dipelihara olehku.

Dulu ketika Ciko dan Cipang ditempatkan bersebelahan, Ciko terlihat sangat gesit dan galak. Cipang tampak cemen dan ketakutan melihat ulah Ciko.

Hari hari berlalu. Sudah 4 bulan lebih aku memelihara Ciko. Saat ini ia masih sehat dan baik-baik saja. Pernah beberapa waktu lalu, Ciko tampak murung karena aku belum membersihkan tempat tinggalnya. Setelah aku bersihkan, Ciko aku beri makan. Namun makanan yang aku beri tidak dimakan olehnya. Disentuh pun tidak. Padahal biasanya dia paling suka makan.

"Astaga, ada apa dengan ikanku? Apakah ia sakit? Atau ia marah padaku karna aku tidak cepat2 membersihkan airnya? Atau ia akan segera mati? " Aku berbicara dalam hati.

Aku merasa sedih.. makanan ikan itu akhirnya tetap terus mengambang diatas permukaan air. Hingga keesokan harinya, air tersebut mulai mengeruh lagi.

"Oh astagaaaa Ciko. Tolong mamah ya, mamah tuh capek bersihin air kamu terus. Coba deh bilang kamu mau nya apa? Dikasih makan gak mau :(" Aku mulai frustasi.

Setelah aku marahin, akhirnya Ciko mau makan. Aku sering memperhatikan dia ketika aku mau tidur dimalam hari. Dia suka berada di dasar air, diam tidak bergerak seolah sedang tertidur. Kemudian dalam hitungan beberapa detik, ia kembali bergerak dan keatas permukaan. Terus begitu berulang kali.

"Ciko, dunia kamu sempit banget yah cuma sebesar toples ini. Kasian kamu sendirian. Seandainya aku bisa mengerti bahasa hewan... "

END.

Sabtu, 17 Desember 2016

Terpuruk

Aku..
Ingin seperti dia…
Walau terkadang hidupnya tidak  selalu sempurna..

Aku..
Mungkin sedang merasa terpuruk..
Ketika menyadari bahwa aku tidak memiliki teman saat seperti ini..
Aku berkaca dan bertanya-tanya..
Apa ada yang salah dengan diriku?
Kenapa aku? Dan kemana mereka?

Aku..
Mungkin orang yang terlupakan..
Atau aku orang yang melupakan?

Aku..
Sudah terbiasa dengan suasana ini..
Aku merasa nyaman..
Pada awalnya…

Sepi…
Apa aku sudah terlalu jauh dengan sepi ini?



Minggu, 31 Mei 2015

Cerita Harian

Kamu punya cerita apa setiap harinya?
Aku terkadang ingin tahu..
Apakah harimu menyenangkan?
Ataukah biasa-biasa saja?
Adakah masalah yang sedang dihadapi?
Jika ada, kepada siapa kamu biasa berbagi?
Bolehkah aku mengetahui semua ceritamu?

Aku terkadang sedih saat mendengar hari-harimu terasa biasa saja.
Sebegitu tidak menariknya kah hidupmu?
Apakah adanya aku tidak membantu hidupmu lebih berwarna?

Mimpi

Sebuah mimpi.. Bisakah menjadi kenyataan?
Sebuah kesenangan.. Bisakah menjadi mimpi itu?
Aku benar-benar sangat menginginkannya sejak lama.
Namun aku tidak tahu bagaimana harus memulai mimpi itu.
Aku tidak cukup berani untuk menggapainya.
Hingga akhirnya aku memberanikan diri.
Namun, ketika baru saja memulai.......
Mimpi yg sudah lama terpendam itu kemudian runtuh....

Dan mungkin saja mimpi itu menjadi sesuatu yang tidak ingin dilakukan lagi.
Selesai 😂

Jumat, 02 Januari 2015

3 Januari 2015

Hidupku asik. Penuh petualangan dan punya banyak teman. Aku punya dunia sendiri, yang orang lain tidak pernah tau. Aku diam, bukan berarti tidak tau. Aku mengamati, bukan berarti mencari kelemahan. Aku berbicara, tidak sepenuhnya penting. Mereka berbohong, aku hanya bisa mengikuti alurnya. Pura-pura tidak tau? It's impossible.

Minggu, 07 September 2014

Disini Aku Tersesat

Nilai akademik ku memang tidak sebaik mereka
Tapi aku sudah berusaha semampu ku
Iya, memang segitu hasilnya
Dan aku harus terima

Ataukah mungkin aku tidak seharusnya kuliah tempat ini?
Karena aku sadar, aku memang tidak cocok untuk menjadi seorang guru.
Bisa dilihat dari penampilannya saja berbeda dari mahasiswi yang lain.
Nilai yang bisa dibilang pas-pasan, penampilan yang sesukanya,
Tingkah laku yang terkadang tidak mendidik. Apa pantas aku menjadi seorang guru?

Disini aku tersesat.
Terombang-ambing antara keinginan dan bakat yang semuanya serba tanggung.
Aku harus bagaimana?

Tolong bantu aku…..